Multi Supranatural Of Java

Estineng Cipto Marganing Mulyo

Rabu, 03 Agustus 2016

BIOGRAFIE SOESOEHOENAN PAKOE BOEWONO III

SAMPEYAN DALEM HINGKANG SINUHUN KANGDJENG SUSUHUNAN PAKOEBOEWANA SENAPATI ING NGALAGA ABDULRACHMAN SAYIDIN PANATA GAMA KALIFATULAH HINGKANG KAPING III  DI NAGARA KARATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT
                                          
Putra Sri Susuhunan Pakoeboewana II no.5 dari Istri Permaisuri G.K.Ratu Mas (putrid dari G.P.Panembahan Puruboyo, Adipati Lamongan putra Sri Susuhunan PB.I. Mempunyai nama kecil B.R.M.G.Suryadi


Alur Silsilah Sri Susuhunan Pakoeboewana III dari Ibunda G.K.Ratu Mas,adalah :

1.      Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Prabu Hamangkurat Agung dari Mataram, berputra 
2.      Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Pakoeboewana I di Kartasura, berputra 
3.      G.P.Panembahan Puruboyo, Adipati Lamongan, nama kecil G.R.M.Sasongko, berputra 
4.      G.K.Ratu Mas, istri Permaisuri Hingkang Sinuhun Pakoeboewana II di Kartasura, berputra
5.     Sampeyan dalem Hingkang Sinuhun Kangdjeng Susuhunan Pakoeboewana III, bernama kecil             
         ( B.R.M.G. Suryadi, putra no.5 di Surakarta Hadiningrat )


Lahir pada hari Sabtu Wage 26 Ruwah 1656 jawa atau 24 Februari 1732 di Kraton Kartasura.
Penobatan menjadi Raja pada hari Senin Wage 5 Sura 1675 jawa atau 15 Desember 1749M di Surakarta Hadiningrat.
Wafat pada hari Jumat Wage 25 Besar 1714 jawa atau 26 September 1788 M.
Pada usia 58 tahun 4 bulan.
Dikebumikan di Astana Luhur Imogiri Jogjakarta di Kedhaton Kaswargan.

Waktu pemerintahan Sri Susuhunan P.B.III Negara pecah menjadi dua, karena G.P.H. Mangkubumi melawan kakaknya Sri Susuhunan PB.II.
Negara menjadi dua pada tahun 1755 M (Perjanjian Giyanti), yaitu : Kraton Surakarta Hadiningrat dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat .

Sri Susuhunan Pakoeboewana III hanya beristri Permaisuri satu yang bernama G.K.Ratu Kencana (Rr.Beruk) putri dari Ki Jogoswara yang selanjutnya bernama K.T.Wirorejo, Bupati Kraton.

Putra-putri yang dari G.K.R.Kencana ada 6, adalah :

1.      Sampeyandalem Hingkang Sinuhun PB.IV
2.      K.G.P.H. Mangkubumi I di Surakarta
3.      K.G.P.H. Buminoto di Surakarta , tidak menikah
4.      G.K.Ratu Maduretno
5.      g.K.Ratu Purbonegoro istri dari K.Adipati Purbonegoro di Kediri
6.      G.K.Ratu Timur istri dari Adipati di Kudus


Para putra-putridalem Sri Susuhunan PB.III, adalah :

1.      G.K.R.Alit lahir dari isrti selir
2.      G.R.Ay.Kusumodiningrat
3.      G.R.Ay.Wiryodiningrat
4.      G.R.Ay.Martopuro
5.      G.R.Ay.Adipati. Jayaningrat
6.      G.P.H. Hangabei
7.      G.R.Ay.Wiromenggolo
8.      G.R.Ay.Pamot
9.      G.R.Ay.Mangkuprojo
10.  Sampeyandalem Hingkang Sinuhun PB.IV, bernama kecil B.R.M.G.Subadyo
11.  G.R.Ay.Sumodilogo
12.  G.K.Ratu Maduretno
13.  G.P.H.Singasari
14.  G.K.Ratu Purbonegoro
15.  K.G.P.H. Mangkubumi I di Surakarta
16.  K.G.P.H. Buminoto di Surakarta
17.  G.R.Ay.Sastrodiwiryo
18.  G.P.H.Panular
19.  G.K.R.Timur istri dari Adipati di Kudus
20.  G.P.H.Diponegoro
21.  G.P.H. Hadinegoro
22.  G.R.Ay.Cokrodiningrat
23.  G.R.Ay.Danuningrat.

Situs ini sudah dipersiapkan oleh penulis sejak tahun 2004, hanya baru diterbitkan pada tahun 2011 ini.
Selain itu pembaca dapat melihat dan membaca pada
RM.Koesen dan juga pada

Suara Para Pangeran;

DE SOESOEHOENAN PAKOE BOEWONO IX ;

TRAH DAN SANTANADALEM PAKOE BOEWONO SOERAKARTA;

PAGUYUBAN PAKOE BOEWONO ;

De Soesoehoenan Pakoe Boewono I en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono II en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono III en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono IV en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono V en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono VI en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono VII en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono VIII en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono IX en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono X en Familie

De Soesoehoenan Pakoe Boewono XI en Familie
demikian juga pada

KELUARGA PAKOE BOEWONO.

Adapun pendataan Trahdalem dan Sentanadalem Pakoe Boewono ini kami lakukan, oleh karena alasan-alasan seperti dibawah ini:

1.
Perlu adanya buku cetakan ,yang serupa dengan jejaring sosial,maupun data base dan juga website maupun blogspot yang menginformasikan anak-anak keturunan Pakoe Boewono, karena selama ini data di Karaton Soerakarta terkesan acak-acakan, yang seringkali menyebabkan kekecewaan pada anak-anak keturunan Pakoe Boewono.

2.
Perlu juga adanya paguyuban Pakoe Boewono yang Independent, yang tidak ada kaitannya dengan pergantian pejabat/Pengageng Kasentanan atau Kusumawandowo, Karena perlu pula diketahui bahwa setiap pergantian pejabat/Pengageng Kasentanan pasti tidak ada pelimpahan/serah terima dari pejabat/Pengageng lama ke pejabat/Pengageng baru (dikarenakan banyak penghilangan data-data dan manipulasi data-data di kantor Kasentanan).

3.
Dipandang perlu pula membentuk Paguyuban Pakoe Boewono yang Independent yang tidak ikut-ikutan pada konflik Raja kembar (karena ada anggapan pula dari Kanjeng Pangeran Widijatmo Sontodipuro, bahwa: " biarlah itu mengenai Raja Kembar itu urusan mereka (keturunan/anak-anak kandung PB.XII red.), itu seperti halnya hak warisan, kita rakyat (kawula red.) tidak berhak ikut-ikutan, karena kita bukan pewarisnya"). Jadi ada kecenderungan anggapan bahwa Karaton Surakarta adalah milik warisan dari Pb.XII dan anak-anak kandungnya PB.XII, yang hal ini dikhawatirkan menimbulkan sifat dan sikap arogansi mengenai pendataan perihal Trahdalem dan Sentanadalem pada anak-anak kandungnya PB.XII terhadap anak-anak keturunan Pakoe Boewono I sampai dengan XI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar