Multi Supranatural Of Java

Estineng Cipto Marganing Mulyo

Rabu, 29 Juni 2011

‘Rahsia Kejayaan’

Aset paling berharga bagi kebanyakan orang adalah juga aset yang paling kurang dihargai. Aset itu, bila ditangani dengan semestinya, akan mampu memberikan hasil secara dramatik. Aset yang tidak dapat dikenakan harga setinggi apapun. Itulah otak manusia, fikiran dan proses berfikir.
Otak merupakan kawasan penyimpanan yang kapasitinya luarbiasa, menjadi pentinglah untuk berhati-hati di dalam mengisinya. Sebahagian orang mempunyai otak yang penuh dengan pemikiran dan pengalaman negatif. Mereka akan secara terus-menerus “menanamkan input” – saya tidak mampu – dengan setompok alasan mengapa mereka tidak mampu. Sehingga ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan atau cabaran baru, otak mereka, ketika ditanya, mengirimkan jawapan : Tidak, kamu tidak mampu, atau tanggapan lain seperti itu.
Lima langkah yang diperlukan untuk membangun kepercayaan diri dan yang pada gilirannya membangun rasa percaya diri bagi motivasi diri dari dalam.

: Doa & Wirid Untuk Pelajar UPSR PMR SPM

1. SURAH AL FATIHAH – Doa pembuka kepada segala urusan
[image001.gif]
(Nasihat dari Ustaz Syed Abdillah Al Jufri)
2. SURAH AL ‘ALAK (Ayat 1 – 5) – Anak kunci segala ilmu
[image002.gif]
(Nasihat dari Ustaz Syed Abdillah Al Jufri)
3. SURAH ASY-SYARH – Untuk melapangkan and melegakan hati
[image003.gif]
(Nasihat dari Ustaz Syed Abdillah Al Jufri dan Ustaz T.M. Fouzy Jumat)
4. SELAWAT NABI S.A.W – Doa terang hati
[image004.jpg]
Dibaca 11 kali dikala hendak ke sekolah.
(Nasihat dari Allahyarham Habib Muhammad Bin Saleem Al Atas dan Allahyarham Syed Abdullah Assogoff)

5. SELAWAT NABI S.A.W. – Doa terang hati
[image005.gif]
“Ya Allah restulah dan sejahterakanlah junjugan kami Muhammad hambamu dan pesuruhmu yang ummi dan di atas keluarga dan sahabat baginda semuanya.”
(Nasihat dari Ustaz T.M. Fouzy Jumat)
6. SELAWAT NABI S.A.W
[image006.gif]
Pembuka pintu hati“Kesejahteraan kemuliaan seluruh bulan sekelilinginya beribu-ribu di atas junjugan pesuruh yang amat tinggi.
Ya Allah Ya Allah. Wahai Pembuka segala ilmu. Wahai Yang Maha Mengetahui segala ilmu. Ya Allah engkau bukakanlah pintu hati kami dengan pembukaan yang sepenuhnya.”

Cara Membuka Ilmu Ghaib


Di dunia ini, ada orang-orang diberi kelebihan oleh Tuhan hingga punya kemampaun supranatural meskipun dia tidak pernah belajar. Ada pula orang yang diberi kemudahan untuk mempelajari berbagai ilmu sehingga ia bisa punya banyak kemampuan dalam waktu singkat. Ada juga orang yang kesulitan dalam mempelajari ilmu, padahal dia sudah tekun berusaha. Jika Anda termasuk golongan yang terakhir, maka jangan pesimis dulu. Masih banyak jalan untuk membuka pintu keilmuan Anda.

Banyak orang belajar ilmu gaib selama bertahun-tahun, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Kegagalan itu bisa saja terjadi karena ilmu yang dipelajari sudah tidak asli tata-caranya atau mempelajari ilmu palsu. Banyaknya Ilmu palsu dan ilmu yang tidak asli tradisinya biasanya adalah ulah oknum paranormal yang tidak bertanggung jawab

Minggu, 26 Juni 2011

Ramalan Jayabaya

Roabaca.com.- Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kadiri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yg dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga.Asal Usul utama serat jangka Jayabaya dapat dilihat pada kitab Musasar yg digubah oleh Sunan Giri Prapen. Sekalipun banyak keraguan keaslianya tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Musasar yg menuliskan bahwasanya Jayabayalah yg membuat Ramalan-ramalan tersebut

Dikutip dari Wikipedia dijelaskan "Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, Musuh takut dan takluk, tak ada yang berani."

Penguasa Laut selatan " Gusti Kanjeng Ratu Kidul "

Semua bencana di sepanjang pantai selatan pulau jawa pasti dikaitkan dengan mitos keberadaan penguasa sepanjang pantai tersebut yaitu Kanjeng Gusti Ratu Kidul, baik yang percaya maupun yang tidak. Banyak sebutan untuk penguasa selatan tersebut yaitu; Kanjeng Gusti Ratu Kidul,Nyi Roro Kidul,Nyai Ratu roro kidul dan lain-lain. Sebagian orang mengatakan bahwa sebenarnya sebutan yang berbeda-beda tersebut juga menggambarkan sosok yang berbeda pula, dan ada juga yang mengatakan semuanya adalah satu. Yang benar siapa, entahlah, Hanya Tuhan yang tau atau mungkin itu hanya sekedar legenda belaka???
Walau keberadaan Kanjeng Gusti Ratu Kidul hanya sekedar mitos atau legenda, tapi masyarakat Jawa pada umumnya sangat mempercayaai keberadaan tersebut, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Wali Perempuan satu-satunya di Pulau Jawa disamping Wali-wali lainnya.

Jumat, 24 Juni 2011

AMALAN DO’A MUSTAJAB

Assalamu'alaikum Wr Wb,,,

Doa ini sudah banyak riwayat hadis2 yg mengakui keunggulan doa ini. Satu riwayat yg menyebutkan “bahwa tidak ada Orang Mukmin yg membaca Doa ini pasti dikabulkan Doanya” disampekan maksud dan hajatnya maka pada kesempatan kali ini saya tularkan kawruh say.a, Mudah2an dpt bermanfaat bagi sedulur semuanya
caranya

~jam 12 mlm sholat hajat 4 rekaat . Sholat hajat khusus
~tawasul fateha

Nabi Muhammad SAW 1x
Syeh Abdul Qodir As 1x
Nabi Yunus As 1x

Doanya:

LA ILA HAILLA ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADH DHAALIMIIN 1000X
LAA HAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYIL ADHIM 300X

Trus baca ” YA ALLAH KULO NYUWUN KALEH PANJENENGAN, LANTARAN DOA NABI PANJENENGAN GEH PUNIKU NABI YUNUS. HAI NABI YUNUS,KULO WOCO DOA PANJENENGAN. RIKOLO SENGSORN PANJENENGAN TENG LEBETE PADARAN ULAM HIU. KULO SUWUN BERKAH LAN KASIATIPUN DOA PANJENENGAN SUPADOS KULA
….
Titik2 diisi permintaan kita”umpama minta biar dapat bayar utang. Bagi sedulur yg mau ngamalkan monggo. Wassalam

AMALAN TERCEPAT MENCARI KERJA

Assalamu’alaikum 

Alhamdulillah segala puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kepada Alloh SWT yang senantiasa memberikan limpahan rahmat,maunah serta hidayah kepada kita semua hingga sampai saat ini Alhamdulillah dapat berkumpul bersama untuk memperdalam ilmu-ilmu yang ada di kwa,sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi muhammad saw beserta keluarga dan para sahabat dan para penerusnya Salam Hormat Kepada Pini Sepuh kwa, agar tidak bosan-bosan untuk membimbing kita semua agar apa yang telah di ijazahkan baik Amalan atau Nasehat kepada kita semua dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,Amiin

ASMAK KUN FAYAKUN

Bismillahirrohman nirrohiim.

Dgn Rahmat&Ridho Allah saya iklaskn Asma Kunfayakun untuk mencari Ridho Allah&brfungsi segala hajat.
Tawasul umum, ditambah Nabi Khidir Balya bin Malkan a.s, Wali Sanga, Kyai Kholil, Kyai Damanhuri, Kyai Mahali, ruh&jasad Ortu sama diri sendiri, Man Ajazani.
Tata cara:

a. Puasa 1 hari, hari Kamis jgn brbuka dgn makann yg brnyawa.

b. Baca 100* ba’da Shalat Fardu.

c. Bismilah… 3*, Shahadat 3*, Istigfar 3*, shalawat 3*, hawqolah 3*. Masing-masing tahan napas.

d. Malam Jumat shalat Taubah, shalat Tasbih, shalat Tahajud, shalat Hajat khusus (pakai Qulhu 100).

Selesai berdoa dgn bahasa sendiri minta Ridho Allah untuk memiliki Asma Kunfayakun secara sempurna lilahitaala.
Baca asma sekuatnya seiklasnya sampai ada perasaan kuat dihati.
Jika tdk berhasil 1* Kamis bisa diulangi sampai 7*, klu gagal gak jodoh, diterima aja. Bila mengamalkan perbanyak Istiqfar.
Asma nya
:
Hu Wallaahul ladzi Kun fayakun.
Hu Wallaahul ladzi Qul Huwallaahu Ahad.
Hu Wallaahul ladzi lailaha ilallah Muhammad darosulullah.

Sebelum mengamalkan minta doa restu Ortu (klu dah mninggal, sebaiknya di ziarahi) dan guru spiritual saudara.
Salamun qoulam mirrobirohim.

AJIAN SODO TELU UNTUK PELARISAN

Assalamu’alaikum 

ki wong alus, para sesepuh, dan poro sedulur kwa yg saya cintai dan di mulyakan ALLAH ijinkan saya yg miskin ilmu ini berbagi sedikit amalan sbg sarana ikhtiyar kerejekian.ilmu ini saya dpt dr perguruan suryo pitu kudus di bawah asuhan Ustad Muhammad Teguh Pranoto Al Hafidz.ajian ini tanpa laku puasa.amalanya yaitu: 

SETIAP AKAN KULAKAN,BUKA WARUNG,ATAU MENJAJAKAN DAGANGAN MEMBACA SYAHADAT 

MENGHADAP BARAT 18X.UTARA 18X.TIMUR 18X. SELATAN 18X.


 Insya Allah rejeki akan datang dr segala penjuru. Bagi poro sedulur kwa monggo di amalkan.

Wassalamu’alaikum.

AJIAN SUKET KALANJANA: MELIHAT ALAM GAIB

Bagi para leluhur Jawa yang waskita, memiliki kemampuan melihat alam gaib adalah suatu keharusan. 

Para leluhur yang waskita ini adalah mereka yang menggunakan seluruh potensi yang sudah dimiliki sejak awal. Potensi itu berupa rasio/akal, budi, rasa/batin hingga kesadaran ruh. Dengan menggunakan seluruh potensi yang tersedia, maka kita tidak hanya memiliki kecerdasan akal, kecerdasan mental/emosi namun juga kecerdasan spiritual. Semuanya terangkum dalam kata; menjadi orang yang Bijaksana atau Wicaksana.
Di Jawa, kita mengenal sebuah ajian yang sangat langka untuk melihat alam gaib yang dihuni oleh makhluk halus gendruwo, buto ijo dan teman-temannya. Nama ajian itu Aji Suket Kalanjana. Ajian ini adalah untuk mengoptimalkan potensi rasa pangrasa/batin hingga bisa “melihat” apa yang tidak bisa “dilihat” oleh orang lain.
Untuk memiliki ajian ini maka orang harus menjalani laku yang berat yaitu puasa 40 hari, patigeni sehari semalam mulai hari Kamis Kliwon. Mantra dibaca setiap jam 12 malam selama menjalani puasa dan patigeni.
Mantranya sebagai berikut:

“Niat ingsun amatek ajiku si suket kalanjana, aji pengawasan soko sang hyang pramana, byar padhang jumengglang paningalingsun, sakabehing sipat podho katon saking kersaning Allah”

Cara matek aji kalanjana: mantra dibaca dalam hati.  Tangan kanan ditempelkan di ulu hati dan tangan kiri diusapkan ke mata 3 x.

Kamis, 23 Juni 2011

DOA PENARIK REZEQI WARISAN SAYYIDINA ABUL HASAN ALI ASY-SADZILY.Ra

Assalamu’alaikum wr wb

Kepada semua santri di kampus ini….salam ta’dhim saya kepada semua Sesepuh dan Pengampuh serta para sahabat terbaik dimana pun saat ini kalian berada. Tulisan berikut ini adalah warisan dari seorang wali Quthub yang di ambil dari kitab :
” Sirru al-Jaliil fi khawaashi Hasbunallah wa ni’mal wakiil karya Al-Quthub Syekh Abil Hasan Ali Asy-Syadzily.Ra “

Tulisan ini saya maksudkan sebagai ucapan terima kasih kepada Akhina Kirom Al-Ustadz Rahmatillah di Sukabumi, beliau seorang pengajar di Ponpes Al-Hamidiyah.Dari beliaulah saya mendapatkan kitab ini yang berisi doa-doa mutiara yang bersumber dari Sayyidina Syekh Abul Hasan Ali Asy-Syadzily, Ra. Sebagai pengikut Syadziliyah saya sangat fanatic dengan karya dari Al-Quthub ini. Inilah cara terbaik dalam meminta kebutuhan kita kepada Allah SWT.

WIRID SABDO DADI

 
Assalamu alaikum  wr wb

 

Ilmu ini saya dapatkan pd th.2007 yg lalu dari seorang ustad yg juga teman di pesantren dulu. Kemanfaatannya insya Allah agar ucapan kita bs jadi nyata (sabdo dadi). Dengan tata caranya adalah sbb:

 

  • Puasa 1 hari.

     

  • Malamnya baca doa di bawah ini 100x dan tiupkan pd segenggam bunga melati, tapi sebelumnya melaksanakan sholat hajat dulu dan tawassul umum sebisanya.

     

  • Terakhir bunga melati dimasukkan dalam bak air dan gunakan untuk mandi pada tengah malam itu juga.

     

  • Setelah semua prosesi selesai,dawamkan amalan tersebut tiap habis sholat subuh dan maghrib masing2 sebanyak 25x bacaan amalannya sbb:

     

ALLAHUMMA YA ALIYYU MING QOODIRIW WA ALIYYU MIWWAROOQIL JANNATI BIROHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIN.

 

Demikian amalan yg singkat ini saya bagikan untuk sedulur wongalus semua.Bagi yang mau mengamalkan monggo saja diamalkan. Dan satu pesan saya stlh rutin mengamalkan hrs bs menjaga ucapan.karena ucapan kita akan bs terjadi kapan saja.

 

Wassalamu alaikum wr wb


MAKNA HURUF HIJAIYAH

Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. 

Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.
Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : “apa faedah dari huruf hijaiyah ?”
Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, Jawablah”.
Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.
Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah SWTt”.
Kemudian Ali berkata :
  1. Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh.
  2. Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.
  3. Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya.
  4. Adapun Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”.
  5. Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.
  6. Adapun Ha adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang.
  7. Kha maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.
  8. Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat.
  9. Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
  10. Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.
  11. Za’ artinya hiasan penghambaan.
  12. Sin artinya Maha mendengar dan melihat. Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.
  13. Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.
  14. Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.
  15. Tha artinya Yang suci dan mensucikan.
  16. Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-anda.
  17. Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.
  18. Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.
  19. Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.
  20. Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya.
  21. Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.
  22. Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.
  23. Mim artinya pemilik semua kerajaan.
  24. Nun maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.
  25. Adapun Waw artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.
  26. Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.
  27. Lam Alif artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.
  28. Adapun Ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”.
Rasulullah lalu berkata “Inilah perkataan dari orang yang telah diridhai Allah dari semua makhluk-Nya”.
Mendengar penjelasan itu maka yahudi itu masuk Islam.

AJIAN KANTONG PENGLARIS

Ilmu Penglarisan warisan leluhur ini bisa diamalkan oleh siapa saja
khususnya para pedagang kecil. (Pedagang kaki lima, pemilik
warung,penjual rokok,bakso keliling,dll ) agar apa dagangannya laris
dapat untung bahkan bisa berkembang,penjual bakso siapa tau bisa jadi
juragan bakso.Namun untuk meraih itu dibutuhkan usaha yang gigih baik
lahir maupun batin,untuk bekal segi batin.

Anda dapat membuat kantong penglaris, dengan tatacara dibawah ini:
Puasa Mutih 7 hari Tapa pati geni 1 malam,siapkan kantong putih dari kain mori putih, dan dalam kantong tersebut anda isi 7 buah bunga kantil,selama pati geni bacakan mantra berkali-kali,setiap jatuh 100x tiup kantong tersebut
sebanyak 7x, lakukan hingga ritual pati geni selesai. Setelah usai
ritual maka kasih penubusan, kantong itu isilah 1 buah koin uang
Rp.100,- lebih utama uang koin lama yang ada gambar gunungannya, maka
setiap akan berangkat jualan baca mantra dan doanya lalu kantongi
kantong penglaris itu yang sudah anda rituali dan tebus. Dan inilah
doanya:

Bismillahirrohmanirrohiim,
“Ajiku Bebakulan,Tak Watek RejekiKu-mantil,Sronoku Kantong Penglaris, Tumeko-o Sandang Panganku,Sih Lulut Kun Katut Dening Aku Kabeh Wong Sabuwono,Wong Sakuto,Wong Sadeso, Gedhe Cilik, Tuwo Anom, Lenang Wadon,Podho Ngrubung, Podho Kesengsem,Nglarisi Dagangaku,Berkah Kersaning Allah Ta’ala”.

Agar lebih meningkat daya penglarisnya,lebih utama ditambahi dengan
bacaan salawat sebagai berikut:

“Bismillahirrohmanirrohim, Allaahumma shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin qad dlaaqat hiilatii adrriknii yaa rasuulallaah.”

Salawat tersebut dibaca sekali usai menunaikan sholat lima waktu.
Catatan: Bunga kantil yang didalam kantong tersebut gantilah setiap
malam 1 muharam/suro dan uangnya cukup dibersihkan dengan air jeruk
nipis. Semoga ini bermanfaat bagi saudara-saudara yang mau berikhtiyar
membuat piranti penglarisan sendiri.

AJIAN KAWIN SUKMA KAWIN BATIN

Ajian ini merupakan pengasihan yang bisa di gunakan oleh laki-laki atau perempuan, karena sejatinya ajian ini memberdayakan saudara yang 4 untuk mempengaruhi hati dan batin seseorang.konon menurut sesepuh yang pernah saya temui, ajian di ciptakan oleh pangeran Adi Poday ayahanda Joko Tole. Bagi saudara yang mau mengamalkan dipersilahkan saya ikhlas asal digunakan bukan untuk maksiat. Kesuksesan suatu amalan apapun tergantung pada kuatnya keyakinan dan kebersihan niat kita serta istiqomah dan ke ajegan hati kita lurus pada sang kholiq, khusuk dan tidak tergesa gesa! itulah pesan rahasia dimana ketika Rosulullah untuk mendapatkan wahyu pertama kali beliau melakukan uzlah tidak hanya 3-7 malam khan? kecuali kita sebagai ummatnya kita berharap dan dengan syafaatnya insyaallah 3-7 bisa nyata.

TAWASSUL: Nabi Muhammad Malaikat Jibril Mikail Isrofil ‘Izroil Nabi Adam AS dan Siti Hawa Nabi Sulaiman,Nabi Daud Para Waliyullah Pangeran Adi Poday Kedua Orang Tua Pengamal Kedua Orang Tua Target Si Target Saudara Kita Yang 4 (terserah sesuai dengan kebiasaan pengamal menyebut apa)* Kalau dimadura sebutan saudara yang 4 bermacam macam: Sariya, Nuriya, Rohanna dan Rohanni Karamang, Katibing, Kapala dan Katubah Amarah, Sufiyah, Muthma’innah dan Luwamah Tamonih,Tontonan,Oreh dan Totop Jabrail, Makail,Isrofil dan ‘Izroil

Lalu membaca Membaca Syahadat 3x
BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM SUKMA RASA SUKMU RANTING RANTANG RANTING DHULUR PAPAT LEMA’ BADHAN. JABROIL MIKAIL ISROFIL ‘IZROIL, PAKABIN AKI SOKMA SENGKO’ SARENG SOKMANAH……….(NAMA TARGET). ………(TARGET) SE AMIMPEYAH TEDUNG BHAN SENGKO’, PANAPA’ AKI ANGIN SALEBUNG MALEM SATEYAH DHA’……….(TARGET). ……(TARGET) LAMUN TEDUNG GETTAK PANGIDING AKI, BHAN SE ASOWARA_AH SENGKO’ BHAN SE AROPA_AH SENGKO’. ATENAH SENGKO’ EKA ATEYAH…..…(TARGET) ATENAH…..(TARGET) EKA ATEYAH SENGKO’. TEKKA_AH POSANG ALENGSANG JABANG BAYINAH……(TARGET) DHA’ KASENGKO’. KABIN BATIN KERSANING ALLAH LAA ILAAHA ILLALLAH BERKUAT MUHAMMADAR ROSULALLAH.(minimal 121 x yang penting ganjil)
Kira-kira artinya begini: (sukma rasa sukmu ranting rantang rantig saudara yang 4 yang ke 5 badan.jibril makail isrofil izrol.kawinkan sukmaku dengan sukmanya…….(target). …….(target) agar bermimpi tidur denganku, sampaikan wahai angin puting beliung malam ini kepada…..(target). ……(target) kalau tidur gertaklah dan bangunkan dia, dengan bersuara suara aku dengan wajah berupa aku.hatiku menjadi hatinya……(target) hatinya…..(target) menjadi hatiku. biar dia bingung tidak tahu arah jabang bayinya…..(target) kepadaku.kawin batin karena ALLAH. Tiada Tuhan Selain Allah Berkuat Muhammad Utusan Allah)
CARA MENGAMALKAN: Sediakan Kemenyan Putih secukupnya Kemenyan tersebut dibakar saat mengamalkan Saat matahari mau tenggelam dan mau terbit juga membakar kemenyan sambil membaca Ajiannya 11x tanpa tawassul. Setiap malam selama 7 malam tanpa putus ajiannya di baca 121x. Di amalkan diluar rumah dan jangan lupa pegang fotonya. Sebelum mengamalkan pengamal harus ketemu dengan si target sekalipun tidak ngomong apa apa yang penting si target sudah melihat si pengamal.

ILMU MEMBUAT MINYAK PENGASIHAN

Puji Syukur tiada hentinya kami panjatkan kepada Gusti Pangeran ALLAH TA’ALA yang tlah begitu banyak melimpahkan Rahmat-Nya, Sholawat salam semoga tercurah untuk Kanjeng Rosul Muhammad SAW. Semoga dengan berkah Sholawat yang merupakan salah satu do’a yang tidak akan tertolak, pada hakekatnya do’a Sholawat itu akan kembali pada kita. Semoga kita semua tetap dalam Naungan dan Ridho-NYA, amiin.
Pada kesempatan ini saya akan memberikan wawasan dan pemahaman serta menularkan berkaitan ilmu tata cara pengisian “Minyak Mahabbah dan Pengasihan” yang banyak di ajarkan guru Hikmah maupun dalam kitab2 Hikmah. Semoga dengan itu para pembaca blog ini bisa membuat secara mandiri Minyak Pengasihan yang mumpuni. Mungkin ilmu ini lumayan berat membuatnya kerana itu kalau di luar kalau kita mau membeli dan tinggal pakai tanpa ritual atau baca wiridz lagi maka harganya akan cukup mahal.
Inilah : 

ILMU CARA MEMBUAT MINYAK PENGASIHAN 

Siapkan Minyak yang non alkohol untuk di isi Energi Pengasihan/Mahabbah
Laksanakan Sholat Hajat khusus tengah malam 4 Rokaat :

Rakaat pertama setelah baca Al Fateha baca Al ikhlas….10x
Rakaat kedua setelah baca Al Fateha baca Al ikhlas….20x,trus salam
Rakaat ketiga setelah baca Al Fateha baca Al ikhlas….30x
Rakaat keempat setelah baca Al Fateha baca Al ikhlas….40x,trus salam

Baca Tawassul ke Kanjeng Nabi Muhammad SAW 4 sahabat, Nabi Sulaiman As, Nabi Yusuf As, Syeh Abdul Qodir Al Jaelani, Malaikat Jibril As, Mikail As, Isrofil As dan Izroil As, Guru/Kyai. Masing-masing 1x

Baca Al Fatehah…………………………….. 33x
Baca Sholawat Nabi………………………….33x
Baca QS.Yusuf ayat 4……………………..…333x
Baca Yaa Allah Yaa Rohman Yaa Rohiim…………….3.333x
Baca Yaa Allah Yaa Wadud Yaa Rohiim………………3.333x

Setelah itu berdo’a : Ya Allah ya Tuhanku, hamba mohon semoga Engkau isi minyak ini dengan kekuatan pengasihan serta kekuatan mahabbah sehingga siapapun yang memakainya akan memiliki daya tarik dan pesona diri yang super dasyat, setiap makluk akan menjadi sayang. Amiin. Lalu tiupkan 3x ke minyak
(Untuk do’a ini bisa sesuai kebutuhan dengan pakai bahasa apapun, krn Gusti ALLOH SWT maha tahu & faham akan semua bahasa apapun).

Lakukan amalan ini minimal 3 – 7 malam berturut-turut.
(Lama waktu pembuatan akan mempengaruhi kekuatan kodam pengasihannya)

WARNING : PESAN SAYA GUNAKAN AMALAN INI HANYA UNTUK KEBAIKAN, MISALNYA: BIAR CEPAT DAPAT JODOH, PENGASIHAN UMUM SEHINGGA BANYAK ORANG YG SAYANG, UNTUK MELANCARKAN NEGOSIASI DALAM MENG-GOOL-KAN TENDER, BANYAK PELANGGAN/PELARISAN DALAM USAHA. 

Semoga amalan yang saya berikan ini bermanfaat buat dulur semua, salam persaudaraan dan salam kenal bagi semua dulur kwa di seluruh penjuru bumi. Terimakasih pada pengasuh blog ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan tulis dari kami, mohon maaf juga kapada semua yang berbeda pemahaman dengan kami, semoga kami terlindung dari prasangka dan sifat syaitoniyah (iri, drengki, hasut, riya’, ujub, merasa benar sendir dll, amien )

PERNIKAHAN PANEMBAHAN SENOPATI DAN KANJENG RATU KIDUL

Bagi Wong Jowo, bulan ini agaknya bulan yang baik untuk menyelenggarakan hajatan. Undangan pernikahan banyak mampir ke rumah. Jalan-jalan di desa kadang harus ditutup bila ada satu rumah yang duwe gawe.

Tidak hanya sebuah ritual budaya dan agama, pernikahan juga memiliki arti politik dan ekonomi. Bahkan juga memiliki makna simbolik berupa pertemuan dua jiwa yang dimabuk rasa cinta dan kasih, untuk menjadi satu, melebur dan mencair dalam satu ikatan untuk mencapai kesempurnaan.
Dalam khasanah Jawa, mitologi yang terkenal tentang perkawinan adalah perkawinan antara Panembahan Senopati, Raja Mataram pertama dengan Kanjeng Ratu Kidul. Ada beragam penafsiran tentang makna perkawinan dua makhluk berlainan spesies ini. Panembahan Senopati berspesies manusia dan Kanjeng Ratu Kidul berspesies lelembut.
NIKAH
Ada yang menafsirkan bahwa perkawinan itu hanya upaya legitimasi politik Panembahan Senopati agar semakin ditakuti dan disegani lawan-lawan politiknya, sehingga dia merekayasa cerita tidak masuk akal.
Ada pula yang menafsirkan secara filosofis, bahwa perkawinan Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul itu sesungguhnya sebuah upaya Gusti agar manunggal dengan Kawulo dengan cara ngayomi lahir dan batin para kawulo sehingga Raja menjadi RATU ADIL.
Ada pula yang menafsirkan bahwa perkawinan itu benar-benar terjadi sebagaimana pernikahan Pangeran Charles dengan Lady Diana, atau Anda dengan Pasangan hidup Anda. Bila ini benar-benar terjadi, pastilah ini kejadian luar biasa yang hanya dilakukan oleh manusia yang sakti mandraguna.
Terserah Anda, mau percaya pada penafsiran yang mana. Ada baiknya akan kita runut asal muasal perkawinan Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul yang fenomenal tersebut.
Siapa Panembahan Senopati?
dc8b
Danang Sutawijaya nama kecilnya. Ayahnya bernama Ki Ageng Pemanahan yang berjasa besar membantu Jaka Tingkir membunuh Aryo Penangsang, adipati Jipangpanolan dalam krisis politik di Kesultanan Demak Bintoro pada masa akhir pemerintahan Sultan Trenggana
.
Setelah Jaka Tingkir menjadi Raja bergelar Sultan Hadiwijaya yang akhirnya mendirikan Kesultanan Pajang, Sutawijaya kemudian dianugerahi tanah Mentaok –Kotagede, Jogja sekarang.
Bersama-sama ayahnya ia babat alas kawasan yang kini terkenal dengan kerajinan perak tersebut. Karena keraton Sutawijaya berada di sebelah utara pasar maka dia bergelar Ngabehi Loring Pasar. Setelah Ki Gede Pemanahan meninggal tahun 1575 M, Sutawijaya memberontak ke Pajang saat di Pajang terjadi konflik elite tahun 1582 M dan membuat Mataram merdeka dari Pajang.

Konflik elite yang terjadi yaitu anak Sultan Hadiwijaya, Pangeran Benowo yang merupakan pewaris Pajang di kudeta oleh Aryo Pangiri adipati Demak. Merasa terdesak Pangeran Benowo meminta bantuan Sutawijaya di Mataram. Setelah berhasil mengalahkan Aryo Pangiri, Pangeran Benowo menyerahkan pusaka Pajang pada Sutawijaya. Setelah Pajang runtuh ia menjadi Raja Mataram Islam pertama dan bergelar Panembahan Senopati Khalifatullah Sayyidin Penatagama.

Panembahan Senopati dikisahkan dalam babad Tanah Jawa memiliki kebiasaan yang hebat dalam olah rasa, meditasi dan gentur bertapa. Salah satu ritual wajib yang dilakukannya untuk melatih kesabaran adalah membuang cincinnya sendiri ke sungai dan kemudian mencarinya hingga ketemu. Tindakan unik dan nyeleneh diluar kebiasaan ini membuahkan hasil berupa diperolehnya kawicaksanan tertinggi, ilmu-ilmu ketuhanan yang mumpuni serta kesaktian yang pilih tanding.

Saben mendra saking wisma
Lelana laladan sepi
Ngisep sepuhing sopana
Mrih para pranaweng kapti
Setiap kali keluar rumah
Wisata ke wilayah sunyi sepi
Menghidup napas kerokhanian
Agar arif kebulatan awal akhir,

Dialah tokoh yang berhasil membuat anyaman mistik dan politik, yang keteladanannya memandu alam pikiran Kejawen untuk menggapai pemahaman tertinggi Ketuhanan yaitu MANGGALIH, artinya mengenai soal-soal esensial, pasca MANAH (dipersonifikasikan Ki Ageng Pemanahan) artinya membidikkan anak panah, mengenai soal-soal problematis di jantung kehidupan, pusat lingkaran.

Panembahan Senopati yang cerdas memahami psiko sosial masyarakatnya. Ia pun menganyam serat-serat kehidupan yang dianyam dengan amat simbolik mistik berupa kisah Asmara dengan Penguasa Laut, dengan Empu Laut Kanjeng Ratu Kidul sehingga Panembahan Senopati memperoleh dataran baru, daratan ke-Mataram-an.
kanjengratu
Dikisahkan, Panembahan Senopati saat babad alas Mentaok menghadapi Raja Jin bernama Jalumampang. Merasa kesulitan mengalahkannya, Panembahan Senopati kemudian bertapa di laut selatan. Dalam bertapa, dia di datangi oleh Kanjeng Ratu Kidul yang terpikat oleh ketampanannya. Kanjeng Ratu Kidul berjanji akan membantu melawan Jalumampang asal Panembahan Senopati dan keturunannya mau menjadi suami dari Kanjeng Ratu Kidul.

Perkawinan Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul pada dasarnya adalah perkawinan yang strategis. Panembahan Senopati memperoleh kedaulatan atas wilayah Mataram yang wilayahnya berdampingan dengan Laut Selatan yang tak terbatas. Dengan perkawinan tersebut, Panembahan Senopati mampu untuk menguasai juga para lelembut yang tak terbilang banyaknya sebab Kanjeng Ratu Kidul adalah raja para lelembut tersebut.

Panembahan Senopati oleh sebab itu mampu membangun sebuah kekuatan psikologis untuk memperkokoh legitimasi pemerintahannya. Selama pemerintahan Panembahan Senopati, Kerajaan Mataram tercatat harus berperang menundukkan bupati-bupati daerah di antaranya Kasultanan Demak, Ponorogo, Pasuruan, Kediri, Surabaya. Cirebon pun berada di bawah pengaruhnya.
Perkawinan Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul, oleh sebab itu diyakini terus dipertahankan oleh para Raja Mataram mulai Sri Sultan Hamengko Buwono I hingga Sri Sultan Hamengku Buwono X saat ini.

Sang Ratu Kidul

Di dalam karaton banyak ditemukan berbagai macam lambang dalam segi kehidupan, dimulai dari bentuk dan cara mengatur bangunan, mengatur penanaman pohon yang dianggap keramat, mengatur tempat duduk, menyimpan dan memelihara pusaka, macam pakaian yang dikenakan dan cara mengenakannya, bahasa yang harus dipakai, tingkah laku, pemilihan warna dan seterusnya. Karaton juga menyimpan dan melestarikan nilai-nilai lama, Mitos yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan komunitas karaton adalah mitos Kangjeng Ratu Kidul.

Rabu, 15 Juni 2011

SUNAN AMPEL

PRABU Sri Kertawijaya tak kuasa memendam gundah. Raja Majapahit itu risau memikirkan pekerti warganya yang bubrah tanpa arah. Sepeninggal Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada, kejayaan Majapahit tinggal cerita pahit. Perang saudara berkecamuk di mana-mana. Panggung judi, main perempuan, dan mabuk-mabukan menjadi ”kesibukan” harian kaum bangsawan –pun rakyat kebanyakan.
Melihat beban berat suaminya, Ratu Darawati merasa wajib urun rembuk. ”Saya punya keponakan yang ahli mendidik kemerosotan budi pekerti,” kata permaisuri yang juga putri Raja Campa itu. ”Namanya Sayyid Ali Rahmatullah, putra Kakanda Dewi Candrawulan,” Darawati menambahkan. Tanpa berpikir panjang, Kertawijaya mengirim utusan, menjemput Ali Rahmatullah ke Campa –kini wilayah Kamboja.
Ali Rahmatullah inilah yang kelak lebih dikenal sebagai Sunan Ampel. Cucu Raja Campa itu adalah putra kedua pasangan Syekh Ibrahim Asmarakandi dan Dewi Candrawulan. Ayahnya, Syekh Ibrahim, adalah seorang ulama asal Samarkand, Asia Tengah. Kawasan ini melahirkan beberapa ulama besar, antara lain perawi hadis Imam Bukhari.
Ibrahim berhasil mengislamkan Raja Campa. Ia kemudian diangkat sebagai menantu. Sejumlah sumber sejarah mencatat silsilah Ibrahim dan Rahmatullah, yang sampai pada Nabi Muhammad lewat jalur Imam Husein bin Ali. Tarikh Auliya karya KH Bisri Mustofa mencantumkan nama Rahmatullah sebagai keturunan Nabi ke-23.

Ia diperkirakan lahir pada 1420, karena ketika berada di Palembang, pada 1440, sebuah sumber sejarah menyebutnya berusia 20 tahun. Soalnya, para sejarawan lebih banyak mendiskusikan tahun kedatangan Rahmatullah di Pulau Jawa. Petualang Portugis, Tome Pires, menduga kedatangan itu pada 1443.
Hikayat Hasanuddin memperkirakannya pada sebelum 1446 –tahun kejatuhan Campa ke tangan Vietnam. De Hollander menulis, sebelum ke Jawa, Rahmatullah memperkenalkan Islam kepada Raja Palembang, Arya Damar, pada 1440. Perkiraan Tome Pires menjadi bertambah kuat. Dalam lawatan ke Jawa, Rahmatullah didampingi ayahnya, kakaknya (Sayid Ali Murtadho), dan sahabatnya (Abu Hurairah).
Rombongan mendarat di kota bandar Tuban, tempat mereka berdakwah beberapa lama, sampai Syekh Asmarakandi wafat. Makamnya kini masih terpelihara di Desa Gesikharjo, Palang, Tuban. Sisa rombongan melanjutkan perjalanan ke Trowulan, ibu kota Majapahit, menghadap Kertawijaya. Di sana, Rahmatullah menyanggupi permintaan raja untuk mendidik moral para bangsawan dan kawula Majapahit.
Sebagai hadiah, ia diberi tanah di Ampeldenta, Surabaya. Sejumlah 300 keluarga diserahkan untuk dididik dan mendirikan permukiman di Ampel. Meski raja menolak masuk Islam, Rahmatullah diberi kebebasan mengajarkan Islam pada warga Majapahit, asal tanpa paksaan. Selama tinggal di Majapahit, Rahmatullah dinikahkan dengan Nyai Ageng Manila, putri Tumenggung Arya Teja, Bupati Tuban.
Sejak itu, gelar pangeran dan raden melekat di depan namanya. Raden Rahmat diperlakukan sebagai keluarga keraton Majapahit. Ia pun makin disegani masyarakat. Pada hari yang ditentukan, berangkatlah rombongan Raden Rahmat ke Ampel. Dari Trowulan, melewati Desa Krian, Wonokromo, berlanjut ke Desa Kembang Kuning. Di sepanjang perjalanan, Raden Rahmat terus melakukan dakwah.
Ia membagi-bagikan kipas yang terbuat dari akar tumbuhan kepada penduduk. Mereka cukup mengimbali kipas itu dengan mengucapkan syahadat. Pengikutnya pun bertambah banyak. Sebelum tiba di Ampel, Raden Rahmat membangun langgar (musala) sederhana di Kembang Kuning, delapan kilometer dari Ampel.
Langgar ini kemudian menjadi besar, megah, dan bertahan sampai sekarang –dan diberi nama Masjid Rahmat. Setibanya di Ampel, langkah pertama Raden Rahmat adalah membangun masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah. Kemudian ia membangun pesantren, mengikuti model Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Format pesantrennya mirip konsep biara yang sudah dikenal masyarakat Jawa.
Raden Rahmat memang dikenal memiliki kepekaan adaptasi. Caranya menanamkan akidah dan syariat sangat memperhatikan kondisi masyarakat. Kata ”salat” diganti dengan ”sembahyang” (asalnya: sembah dan hyang). Tempat ibadah tidak dinamai musala, tapi ”langgar”, mirip kata sanggar. Penuntut ilmu disebut santri, berasal dari shastri –orang yang tahu buku suci agama Hindu.
Siapa pun, bangsawan atau rakyat jelata, bisa nyantri pada Raden Rahmat. Meski menganut mazhab Hanafi, Raden Rahmat sangat toleran pada penganut mazhab lain. Santrinya dibebaskan ikut mazhab apa saja. Dengan cara pandang netral itu, pendidikan di Ampel mendapat simpati kalangan luas. Dari sinilah sebutan ”Sunan Ampel” mulai populer.
Ajarannya yang terkenal adalah falsafah ”Moh Limo”. Artinya: tidak melakukan lima hal tercela. Yakni moh main (tidak mau judi), moh ngombe (tidak mau mabuk), moh maling (tidak mau mencuri), moh madat (tidak mau mengisap candu), dan moh madon (tidak mau berzina). Falsafah ini sejalan dengan problem kemerosotan moral warga yang dikeluhkan Sri Kertawijaya.
Sunan Ampel sangat memperhatikan kaderisasi. Buktinya, dari sekian putra dan santrinya, ada yang kemudian menjadi tokoh Islam terkemuka. Dari perkawinannya dengan Nyai Ageng Manila, menurut satu versi, Sunan Ampel dikaruniai enam anak. Dua di antaranya juga menjadi wali, yaitu Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) dan Sunan Drajat (Raden Qosim).
Seorang putrinya, Asyikah, ia nikahkan dengan muridnya, Raden Patah, yang kelak menjadi sultan pertama Demak. Dua putrinya dari istri yang lain, Nyai Karimah, ia nikahkan dengan dua muridnya yang juga wali. Yakni Dewi Murtasiah, diperistri Sunan Giri, dan Dewi Mursimah, yang dinikahkan dengan Sunan Kalijaga.
Sunan Ampel biasa berbeda pendapat dengan putra dan murid-mantunya yang juga para wali. Dalam hal menyikapi adat, Sunan Ampel lebih puritan ketimbang Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga pernah menawarkan untuk mengislamkan adat sesaji, selamatan, wayang, dan gamelan. Sunan Ampel menolak halus.
”Apakah tidak khawatir kelak adat itu akan dianggap berasal dari Islam?” kata Sunan Ampel. ”Nanti bisa bidah, dan Islam tak murni lagi.” Pandangan Sunan Ampel didukung Sunan Giri dan Sunan Drajat. Sementara Sunan Kudus dan Sunan Bonang menyetujui Sunan Kalijaga. Sunan Kudus membuat dua kategori: adat yang bisa dimasuki Islam, dan yang sama sekali tidak.
Ini mirip dengan perdebatan dalam ushul fiqih: apakah adat bisa dijadikan sumber hukum Islam atau tidak. Meski demikian, perbedaan itu tidak mengganggu silaturahmi antarpara wali. Sunan Ampel memang dikenal bijak mengelola perbedaan pendapat. Karena itu, sepeninggal Maulana Malik Ibrahim, ia diangkat menjadi sesepuh Wali Songo dan mufti (juru fatwa) se-tanah Jawa.
Menurut satu versi, Sunan Ampel-lah yang memprakarsai pembentukan Dewan Wali Songo, sebagai strategi menyelamatkan dakwah Islam di tengah kemelut politik Majapahit. Namun, mengenai tanggal wafatnya, tak ada bukti sejarah yang pasti. Sumber-sumber tradisional memberi titimangsa yang berbeda.
Babad Gresik menyebutkan tahun 1481, dengan candrasengkala ”Ngulama Ampel Seda Masjid”. Cerita tutur menyebutkan, beliau wafat saat sujud di masjid. Serat Kanda edisi Brandes menyatakan tahun 1406. Sumber lain menunjuk tahun 1478, setahun setelah berdirinya Masjid Demak. Ia dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, di areal seluas 1.000 meter persegi, bersama ratusan santrinya.
Kompleks makam tersebut dikelilingi tembok besar setinggi 2,5 meter. Makam Sunan Ampel bersama istri dan lima kerabatnya dipagari baja tahan karat setinggi 1,5 meter, melingkar seluas 64 meter persegi. Khusus makam Sunan Ampel dikelilingi pasir putih. Setiap hari, penziarah ke makam Sunan Ampel rata-rata 1.000 orang, dari berbagai pelosok Tanah Air.
Jumlahnya bertambah pada acara ritual tertentu, seperti saat Haul Agung Sunan Ampel ke-552, awal November lalu. Pengunjungnya membludak sampai 10.000 orang. Kalau makam Maulana Malik Ibrahim sepi penziarah di bulan Ramadhan, makam Sunan Ampel justru makin ramai 24 jam pada bulan puasa.

W9 Syeh Maulana Malik Ibrahim

 

Matahari baru saja tenggelam di Desa Tanggulangin, Gresik, Jawa Timur. Rembulan dan bintang giliran menyapa dengan sinarnya yang elok. Penduduk desa tampak ceria menyambut cuaca malam itu. Sebagian mereka berbincang santai di beranda, duduk lesehan di atas tikar. Mendadak terdengar suara gemuruh. Makin lama makin riuh.
Sejurus kemudian, dari balik pepohonan di perbatasan desa terlihat gerombolan pasukan berkuda –berjumlah sekitar 20 orang. Warga Tanggulangin berebut menyelamatkan diri –bergegas masuk ke rumahnya masing-masing. Kawanan tak diundang itu dipimpin oleh Tekuk Penjalin. Ia berperawakan tinggi, kekar, dengan wajah bercambang bauk.
”Serahkan harta kalian,” sergah Penjalin, jawara yang tak asing di kawasan itu. ”Kalau menolak, akan kubakar desa ini.” Tak satu pun penduduk yang sanggup menghadapi. Mereka memilih menyelamatkan diri, daripada ”ditekuk-tekuk” oleh Penjalin. Merasa tak digubris, kawanan itu siap menghanguskan Tanggulangin.
Obor-obor hendak dilemparkan ke atap rumah-rumah penduduk. Tetapi, mendadak niat itu terhenti. Sekelompok manusia lain, berpakaian putih-putih, tiba-tiba muncul entah dari mana. Rombongan ini dipimpin Syekh Maulana Malik Ibrahim, ulama terkenal yang mulai meluaskan pengaruhnya di wilayah Gresik dan sekitarnya.
Ghafur, seorang murid Syekh, maju ke depan. Dengan sopan ia mengingatkan kelakuan tak terpuji Penjalin. Penjalin tentu tak terima. Apalagi, orang yang mengingatkannya sama sekali tak dikenal di rimba persilatan Gresik. Dalam waktu singkat, terjadilah pertarungan seru. Penduduk Tanggulangin, yang melihat pertempuran itu, rame-rame keluar, lalu membantu Ghafur.
Akhirnya, Penjalin dan pasukannya kocar-kacir. Tapi, Penjalin tak mau menuruti perintah Ghafur agar membubarkan anak buahnya. Ghafur tak punya pilihan lain, ia harus membunuh Penjalin. Baru saja tiba pada keputusan itu, tiba-tiba wajahnya diludahi Penjalin. Ghafur marah sekali. Aneh, di puncak kemarahan itu, ia malah melangkah surut.
Penjalin terperangah. ”Mengapa tak jadi membunuh aku?” ia bertanya. Ghafur menjawab, ”Karena kamu telah membuatku marah, dan aku tak boleh menghukum orang dalam keadaan marah.” Mendengar ”dakwah” ini, disusul oleh perbincangan singkat, Penjalin dan gerombolannya menyatakan tertarik memeluk agama Islam.
Petikan di atas merupakan satu dari dua kisah populer tentang perjalanan dakwah Syekh Maulana Malik Ibrahim, yang juga dikenal sebagai Sunan Gresik. Satu cerita lagi yang kerap ditulis pengarang buku-buku Maulana Malik Ibrahim adalah pertemuannya dengan sekawanan kafir di tengah padang pasir.
Ketika itu, mereka hendak menjadikan seorang gadis sebagai tumbal meminta hujan kepada dewa. Pedang sudah dihunus. Sunan Gresik mendinginkan mereka dengan pembicaraan yang lembut, kemudian memimpin salat Istisqa’ –untuk memohon hujan. Tak lama kemudian langit mencurahkan butir-butir air, Kawanan kafir itu memeluk agama Islam.
Di kalangan Wali Songo, Maulana Malik Ibrahim disebut-sebut sebagai wali paling senior, alias wali pertama. Ada sejumlah versi tentang asal usul Syekh Magribi, sebutan lain Sunan Gresik itu. Ada yang mengatakan ia berasal dari Turki, Arab Saudi, dan Gujarat (India). Sumber lain menyebutkan ia lahir di Campa (Kamboja).
Setelah cukup dewasa, Maulana Malik Ibrahim diminta ayahnya, Barebat Zainul Alam, agar merantau, berdakwah ke negeri selatan. Maka, bersama 40 anggota rombongan yang menyertainya, Malik mengarungi samudra berhari-hari. Mereka kemudian berlabuh di Sedayu, Gresik, pada 1380 M. Mengenai tahun ”pendaratan” ini pun terdapat beberapa versi.
Buku pegangan juru kunci makam Maulana Malik Ibrahim, misalnya, mencantumkan tahun 1392. Beberapa naskah lain bahkan menyebut tahun 1404. Rombongan Malik kemudian menetap di Desa Leran, sekitar sembilan kilometer di barat kota Gresik. Ketika itu, Gresik berada di bawah Kerajaan Majapahit.
Dari sinilah Malik mulai meluncurkan dakwahnya, dengan gaya menjauhi konfrontasi. Sebagian besar masyarakat setempat ketika itu menganut Hindu, ”agama resmi” Kerajaan Majapahit. Sunan melalukan sesuatu yang sangat sederhana: membuka warung. Ia menjual rupa-rupa makanan dengan harga murah.
Dalam waktu singkat, warungnya ramai dikunjungi orang. Malik melangkah ke tahap berikutnya: membuka praktek sebagai tabib. Dengan doa-doa yang diambil dari Al-Quran, ia terbukti mampu menyembuhkan penyakit. Sunan Gresik pun seakan menjelma menjadi ”dewa penolong”. Apalagi, ia tak pernah mau dibayar.
Di tengah komunitas Hindu di kawasan itu, Sunan Gresik cepat dikenal, karena ia sanggup menerobos sekat-sekat kasta. Ia memperlakukan semua orang sama sederajat. Berangsur-angsur, jumlah pengikutnya terus bertambah. Setelah jumlah mereka makin banyak, Sunan Gresik mendirikan masjid.
Ia juga merasa perlu membangun bilik-bilik tempat menimba ilmu bersama. Model belajar seperti inilah yang kemudian dikenal dengan nama pesantren. Dalam mengajarkan ilmunya, Malik punya kebiasaan khas: meletakkan Al-Quran atau kitab hadis di atas bantal. Karena itu ia kemudian dijuluki ”Kakek Bantal”.
Kendati pengikutnya terus bertambah, Malik merasa belum puas sebelum berhasil mengislamkan Raja Majapahit. Ia paham betul, tradisi Jawa sarat dengan kultur ”patron-client”. Rakyat akan selalu merujuk dan berteladan pada perilaku raja. Karena itu, mengislamkan raja merupakan pekerjaan yang sangat strategis.
Tetapi Malik tahu diri. Kalau ia langsung berdakwah ke raja, pasti tak akan digubris, karena posisinya lebih rendah. Karena itu ia meminta bantuan sahabatnya, yang menjadi raja di Cermain. Konon, Kerajaan Cermain itu ada di Persia. Tetapi J. Wolbers, dalam bukunya Geschiedenis van Java, menyebut Cermain tak lain adalah Kerajaan Gedah, alias Kedah, di Malasyia.
Raja Cermain akhirnya datang bersama putrinya, Dewi Sari. Mereka disertai puluhan pengawal. Dewi yang berwajah elok itu akan dipersembahkan kepada Raja Majapahit. Dari sini, bercabang-cabanglah cerita mengenai ”Raja Majapahit” itu.. Ada yang menyebut raja itu Prabu Brawijaya V. Tetapi menurut Wolbers, raja tersebut adalah Angkawijaya.
Repotnya, menurut Umar Hasyim dalam bukunya, Riwayat Maulana Malik Ibrahim, nama Angkawijaya tidak dikenal, baik dalam Babad Tanah Jawi maupun Pararaton. Nama Angkawijaya tercantum dalam Serat Kanda. Di situ disebutkan, dia adalah pengganti Mertawijaya, alias Damarwulan –suami Kencana Wungu.
Angkawijaya mempunyai selir bernama Ni Raseksi. Tetapi, kalau dicocokkan dengan Babad Tanah Jawi, raja Majapahit yang mempunyai selir Ni Raseksi adalah Prabu Brawijaya VII. Cuma, menurut catatan sejarah, Prabu Brawijaya VII memerintah pada 1498-1518. Periode ini jadi ”bentrokan” dengan masa hidup Maulana Malik Ibrahim.
Melihat tahunnya, kemungkinan besar raja yang dimaksud adalah Hyang Wisesa, alias Wikramawardhana, yang memerintah pada 1389-1427. Terlepas dari siapa sang raja sebenarnya, yang jelas penguasa Majapahit itu akhirnya bersedia menemui rombongan Raja Cermain. Sayang, usaha mereka gagal total.
Sang raja cuma mau menerima Dewi Sari, tetapi menolak masuk Islam. ”Bargaining” seperti ini tentu diotolak rombongan Cermain. Sebelum pulang ke negerinya, rombongan Cermain singgah di Leran. Sambil menunggu perbaikan kapal, mereka menetap di rumah Sunan Gresik.
Malang tak bisa ditolak, tiba-tiba merajalelalah wabah penyakit. Banyak anggota rombongan Cermain yang tertular, bahkan meninggal. Termasuk Dewi Sari. Raja Cermain dan sebagian kecil pengawalnya akhirnya bisa pulang ke negeri mereka. Sunan Gresik sendiri tak patah hati dengan kegagalan ”misi” itu. Ia terus melanjutkan dakwahnya hingga wafat, pada 1419

semedi/meditasi #2

Samadi berasal dari kata : Sam artinya besar dan Adi artinya bagus atau indah. Seseorang yang melakukan samadi adalah seseorang yang mengambil posisi-patrap untuk meraih budi yang besar, indah dan suci.
Budi suci adalah budi yang diam tanpa nafsu, tanpa keinginan dan pamrih apapun. Inilah kondisi suwung ( kosong ) tetapi sebenarnya ada aktifitas dari getaran hidup murni, murni sebagai sifat-sifat hidup dari Tuhan.
Budi suci terlihat seperti cahaya atau sinar yang disebut Nur, Nur itu adalah hati dari budi. Kesatuan dari budi dan nur secara mistis disebut curigo manjing warongko atau bersatunya kawula dan Gusti atau juga biasa digambarkan Bima manunggal dengan Dewa Ruci.
Istilah lainnya ialah Pangrucatan atau Kamukswan, pangrucatan itu artinya dilepas, apa yang dilepas ? pengaruh dari nafsu . Mukswa artinya dihapus, apa yang dihapus ? pengaruh dari nafsu, oleh karena itu samadi adalah satu proses dari penyucian budi, budi menjadi nur. Di dalam nur ini, kawula bisa berkomunikasi dengan Gusti untuk menerima tuntunan sesuai dengan kedudukannya sebagai kawula.
Praktek Samadi
Waktu bersamadi orang bisa mengambil posisi duduk atau tidur telentang diatas tempat tidur. Pilihlah tempat yang bersih, tenang dan aman, bernafaslah dengan santai, pada posisi tidur kaki diluruskan, kedua tangan diletakkan didada. Dengarkanlah dengan penuh perhatian suara nafas dengan tenang, menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Ini akan membuat pikiran menjadi tidak aktif. Nikmatilah suara nafas dengan jalan menutup mata, ini sama seperti kalau memusatkan pandangan kepada pucuk hidung.
Dengan melakukan ini, pikiran dinetralisir demikian juga angan-angan dan pengaruh panca indera. Sesudah itu nafsu dinetralisir didalam indera ke enam. Bila berhasil orang akan berada dalam suwung dan nur mendapatkan tuntunan mistis yang simbolis.
Manusia.
Manusia diciptakan oleh Tuhan, manusia adalah makluk yangmempunyai :
1. Badan jasmani = badan kasar.
2. Badan jiwa = badan alus.
3. Badan cahaya = nur atau suksma
Dengan susunan seperti tersebut diatas, diharapkan akan mampu mengetahui “ Sangkan Paraning Dumadi “ ( makna perjalanan kehidupan ).
Memahami Jagad Raya.
Sebelum adanya jagad raya, tidak ada apa-apa kecuali kekosongan dan suwung. Didalam suwung terdapat sifat-sifat hidup dari Tuhan, jagad raya adalah suatu Causa prima. Sifat-sifat hidup Tuhan terasa seperti getaran dan getaran ini terus menerus.
Ada tiga elemen yang terdiri dari :
1. Elemen merah dengan sinar merah, ini panas
2. Elemen biru dengan sinar biru, ini dingin
3. Elemen kuning dengan sinar kuning, ini menakjubkan.
Elemen-elemen ini selalu bergetar. Sebagai hasil dari perpaduan ketiga elemen tersebut, elemen ke empat lahir dengan warna putih atau putih keperak-perakan dan inilah yang disebut nur. Nur itu adalah sari dari jagad raya, ada yang menjadi calon planet, ada yang menjadi badan budi atau jiwa yaitu badan jiwa dari manusia, ketika nur menjadi sari dari badan jasmani manusia. Itu artinya didalam jagad raya dan galaksi akan selalu dilahirkan planet-planet dan bintang-bintang baru. Kondisi dari plenet-planet yang baru dilahirkan bisa berbeda antara yang satu dengan yang lain, karena tergantung kepada pengaruh dari tiga elemen tersebut, ada planet yang bisa dihuni dan yang tidak bisa dihuni.
Miyos saking renteging hawa
ambedah anggit prayitnaing pikir
sesumeh bayu ayuning asih
njembari pajar latuning titah
ilang lunganing ngawang
nemoni asrep reseping wening
Ono sanepa kagem pepiling
Wong kang ambudi daya kalawan anglakoni tapa utawa semedi kudu kanthi kapracayan kang nyukupi apa dene serenging lan kamempengan anggone nindhakake. Atine kudu santosa temenan supaya wong kang nindhakake sedyane mau ora nganti kadadeyan entek pengarep-arepe yen kagawa saka kuciwa dening kahanane badane, wong mau kudu nindakake pambudi dayane luwih saka wewangening wektu saka katamtuwaning laku kang dikantekake marang sawiji-wijining mantram lan ajaran ilmu gaib awit gede gedening kagelan iku ora kaya wong kang gagal enggone nindakake lakune rasa kuciwa kang mangkono iku nuwuhake prihatin lan getun, nganti andadekake ciliking ati lan enteking pangarep-arep. Sawise wong mau entek pangarep arepe lumrahe banjur trima bali bae marang panguripan adat sakene mung dadi wong lumrah maneh.
Kawruhana wong kang lagi miwiti ngyakinake ilmu gaib sok sok dheweke iku mesthi nemoni kagagalan kagagalan kang nuwuhake rasa kuciwa. Sawijining wewarah kang luwih becik tumrap wong kang lagi nglakoni kasutapan iya iku ati kang teguh santosa aja kesusu-susu lan aja bosenan ngemungake wong kang anduweni katetepan ati lan santosaning sedya sumedya ambanjurake ancase iya iku wong kang bakal kasembadan sedyane. Wong ngyakinake prabawa gaib iku anduweni kekarepan supaya dadi wong lanang temenan kang diendahake dening wong akeh, iya anaa ing ngendi wae enggone nyugulake dirine, Amarehe diwedeni ing wong akeh panguwuhe gawe kekesing wong yen anyentak dadi panggugupake lan gawe gemeter dirine, ditrisnani ing wong akeh pitembungane digatekake lan pakartine diluhurake ing wong akeh, iya pancen nyata wong liyane mesthi tunduk marang sawijining wong kang ahli ilmu.
Wong ahli kasutapan tansah yakin enggone ngumpulake kekuwatan gaib ing dalem dhirine. Ana paedahe kang migunani banget manawa wong nindakake pambudi daya kalawan misah dheweke ana ing papan kang sepi karana tinimune kekuwatan gaib iku sok-sok tinemu dhewekan ana ing sepen. Wong ahli kasutapan kudu budidaya bisane nglawan marang nepsune kekarepan umum (kekarepan wong akeh kang campur bawur ngumandang ana ing swasana), kalawan tumindak mangkono wong ahli kasutapan mau dadi nduweni pikiran-pikiran kang mardhika, iya pikiran-pikiran kang mangkono iku kang bisa nekakake kasekten gaib.
Sangsaya akeh kehing kang kena tinides, uga sangsaya gedhe tumandhoning kekuwatan gaib kang kinumpulake. Kekuwatan gaib iku tansah makarti tanpa kendhat enggone mujudake sedya lan nganakake kekarepan. Wong ahli kasutapan kudu anduweni ati kang tetep lan kekarepan kan dereng, kalawan ora maelu marang anane pakewuh pakewuhe lan kagagalan-kagagalaning. Kasekten iku kaperang ana rong warna, iya iku kasekten putih (Witte magie/white magic) utawa kasekten ireng (Zwarte magie/Black Magic). Awit saka anane perangan mau banjur dadi kanyatan yen perangan kang sawiji iku becik, dene perangan liyane ala.
Kasekten putih iku satemene ilmu Allah Kang Maha Luhur wis mesthi bae kapigunakake mligi kanggo kaslametane wong akeh. Dene kasekten ireng iku ilmu kaprajuritan kang kapigunakake luwih-luwih kanggo nelukake kalayan paripaksa, sarta bakal anjalari kacilakaning wong liya. Ananing sakaro karone saka sumber ilmu Allah sarta sakaro karane iku padha dipigunakake kalawan atas asma Allah. Tinemune ilmu-ilmu kasekten iki saranane kalawan kekuwataning pikiran pikiran iku manawa kagolongake meleng sawiji bisa nuwuhake kekuwatan kaya panggendeng kang rosa banget tumrap marang apa bae kang dipikir lan disedya.
Wong kang nglakonitapa kalawan nindakake laku-laku kang tinemtokake wis mesthi bae gumolonging pikirane bebarengan padha kumpul dadi siji sarta katujokake marang apa kang disedya kalawan mangkono iku kekuwatan daya anarik migunakake sarosaning kekuwatane banjur anarik apa kang dikarepake. Swasana kang katone kaya dene kothong bae iku satemene ana drate rupa-rupa kayata : geni murub emas kayu lemah waja, electrieiteit zunrstof koolzunr sarpaning Zunr lan isih akeh liya-liyane maneh.
Samengko umpamane ban ana sawijining wong kang lagi tapa kalawan duwe sedya supaya andarbeni daya prabawa kang luwih gedhe sarta anindakake sakehing kekuwatan pikiran kalawan ditujokake marang sedyane mau nganti nuwuhake daya prabawa. Kekuwataning daya anarik saka pikiran iku banjur anarik dzat ing swasana kang pinuju salaras karo daya prabawa mau kalawan saka sathithik sarta sareh dzat daya prabawa kang ing swasana iku katarik mlebu ing dalem badane wong kang lagi tapa mau. Kalawan mangkono dzat “prabawa” iku dadi kumpul ing dalem badane wong narik dzat iku nganti tumeka wusanane badane wong ahli tapa, iku bisa metokake daya prabawa kang gedhe daya karosane.
Wong kang andarbeni ilmu kang mangoko iku dadi sawijining wong kang sakti mandraguna. Tumrap wong-wong kang nglakoni tapa ditetepake pralambang telu : Diyan, Jubah lan Teken. Diyan minangka pralambanging pepadhang, tumrap kahanan kang umpetan utawa gaib. Jubah minangka dadi pralambange katentremaning ati kang sampurna, dene teken minangka dadi pralambanging kekuwatan gaib.
Ing dalem sasuwene wong nglakoni tapa iku prelu banget kudu migateake marang sirikane, kayata : wedi, nepsu, sengit, semang-semang lan drengki. Rasa wedi iku sawijining pangrasa kang luwih saka angel penyegahe. Menawa isih kadunungan rasa wedi ing dalem atine wong ora bakal bisa kasambadan apa kang disedyaak. Kalawan “rasa wedi” iku atining wong dadi ora bisa anduweni budi daya apa-apa.
Sajrone nglakoni tapa utawa salagine ngumpulake kekuwatan gaib, atining wong iku mesthi kudu tetep tentrem lan ayem sanadyan ana kadadeyan apa wae. Manawa atine wong iku nganti gugur, kasutapan iya uga dadi gugur lan kudu lekas wiwit maneh. Gegeman kalawan wadi sakehing ilmu gaib lkang lagi pinarsudi, luwih becik murih nyataning kasekten tinimbang karo susumbar kalawan kuwentos kayakenthos.
“Nepsu” iku andadekake tanpa dayane kekuwataning batin. “Semang-semang” iku andadekake ati kang peteng ora padhang terang. “Sengit utawa drengki” iku uga dadi mungsuhing kekuwatan gaib. Wong kang lagi nindakake katamtuwan ing dalem kasutapan kudu kalawan ati kang sabar anteng lan tetep.
Patrapebadan kang kaku lan kagugupan kudu didohake .
Þ Aja sok singsot
Þ Aja duwe lageyan sok nethek nethek kalawan driji tangan marang meja kursi utawa papan liyane.
Þ Aja ngentrok-entrokake sikil munggah mudhun.
Þ Aja sok anggigit kukuning dariji tangan.
Þ Aja mencap-mencepake lambe.
Þ Aja molahake lidhah lan andhilati lambe.
Þ Aja narithilake kedheping mata.
Þ Ngedohake sakehing saradan utawa bendana kang ora becik, kayata glegak-glegek molah-molahake sirah, kukur-kukur sirah, ngangkat pundhak lan liya-liyane sabangsane saradan kabeh.
Satemene perlu banget nyirnakake kekarepan “drengki” luk wit ngrasaning karep drengki iku banget nindhih marang diri pribadi. Ana maneh “drengki” iku kaya anggawa sawijining pikulan abot kang tansah nindhes marang dhiri lan sarupa ana barang atos medhokol kang angganjel pulung ati. “Drengki lan meri” iku mung anggawa karugiyan bae tumrap kita, ora ana gunane sathithik -thithika. Salawase wong isih anduweni pangrasan karep “drengki lan meri” iku ora bakal bisa tumeka kamajuwane tumrap dunya prabawaning gaib.
Ora mung tumindak bae tumrap sawijining wong bae bisa maluyakake wong liya kalawan kekuwatan gaib nanging uga tumindak tumrap sawijining wong maluyakake dhiri pribadi kalawan kekuwatan iku. Bisane maluyakake larane wong liya, mesthine kudu ngirima kekuwatan waluya marang sajroning badane wong kang lara. Manawa wong gelem naliti yen wong iku bisa ngumpulake kekuwatan gaib ing dalem badane dhewe lan ngetokake sabageyan kekuwatan gaib kawenehake marang wong liyane mestheni uwong bisa ngreti yen arep migunakake kekuwatan iku nganggo paedahe dhiri dhewe uga luwih gampang.
Supaya bisa nindhakake pamaluya marang dhirine dhewe kalawan sampurna wong ngesthi kudu mahamake cara-carane maluyakake panyakit. Iya iku cara-cara kang katindakake kanggo maluyakake wong liya lan wusanane ambudidaya supaya bisa migunakake obah-obahan iku marang awake dhewe.
Kawitane wong kudu nindakake patrape mangreh napas, kanggo negahake asabat. Dene carane ngatur napas iku kaprathelakake kalayan ringkes kaya ing ngisor iki :
Ø Madika panggonan kang sepi.
Ø Lungguha ing sawijining palinggihan kang endhek lan kepenak, sikil karo pisan tumapak ing lemah.
Ø Badan kajejegake lan janggute diajokake.
Ø Benik-beniking klambi kang kemancing padha kauculan, sabuk uga diuculi supaya sandangan dadi longgar lan kepenak kanggo tumindhak ing napas.
Ø Pikiran katarik mlebu, supaya luwar saka sakehing geteran pikiran kaya saka ing jaba.
Ø Sakehing urat-urat kakendokake.
Ø Banjur narika napas kalawan alon lan nganti jero banget tahanen napas iku sawatara sekon/detik (kira-kira 6 detik) lan wusanane wetokna napas iku kalawan sareh.
Anujokna gumolonging pikiran kalawan ngetut marang napas kang mlebu metu iku kalawan giliran. Cara nindakake napas kaya ing ngisor iki :
Þ Narik napas kalawan alon lan nganti jero ing sabisane, nganti dhadha mekar lan weteng dadi nglempet.
Þ Nahan napas iku kira-kira nem saat utawa luwih suwe ing dalem paru-paru dhadhane cikben lestari mekare, lan wetenge cikben lestaringlempetake kalawan mangkono iku gurung dalaning napas tansah tetep menga.
Þ Ambuangna napas kalawan alon nganti entek babar pisan nganti dhadha dadi kempes, lan weteng dadi mekar.
Þ Banjurna marambah-rambah matrapake mangkono iku suwene kira-kira saka lima tumeka limolas menit utawa luwih suwe nganti bisa nemoni pangrasa anteng lan tentrem ing sajroning badan.
Carane matrapake kasebut ing dhuwur iku sawijining cara kanggo napakake napas, iki kena lan kudu ditindakake saben dina telung rambahan, dening sapa bae kang nglakoni tapa supaya oleh ilmu gaib. Daya kang luwih bagus iya iku miwiti makarti miturut pituduhan. Aja weya nindakake patrap kanggo napakake napas iku.
Cara matrapake tumindaking napas iku kena uga ditindakake kalayan leyeh-leyeh mlumah : ngendokake sakabehing urat-urat nyelehake tangan karo pisan sadhuwuring weteng lan nindakake lakuning napas miturut aturan. Daya ngisekake Prana Ngadeg kalawan jejeg sikil karo pisan kapepetake dadi siji lan driji -drijining tangan karo pisan dirangkep dadi siji kalawan longgar.
Banjur matrapa lakuning napas sawatara rambahan miturut aturan. Gawe segering utek lungguha kalawan jejeg lan nyelehna tangan karo pisan ing sandhuwuring pupu kiwa tengen: mripat mandheng marang arah ing ngarep kalawan tetep: sikil karo pisan tumadak ing lemah. Kalawan jempol tangan tengen anutup lenging grana sisih tengen lan anarika napas liwat lenging grana sisih kiwa, wusana nglepasake jempol iku banjur ambuwang napas lan nutupa lenging grana kiwa kalawan driji narika napas liwat lenging grana tengen, lepasna driji panutup 
iku lan ambuwanga napas. Mangkono sabanjure kalawan genti-genten kiwa lan tengen.
Permalink 2 Tanggapan

Meditasi

Apakah Meditasi ?
Mengusahakan rumus yang pasti mengenai arti meditasi tidaklah mudah, yang dapat dilakukan adalah memberi gambaran berbagi pengalaman dari mereka yang melakukan meditasi, berdasarkan pengalaman meditasi dapat berarti :
1. Melihat ke dalam diri sendiri
2. Mengamati, refleksi kesadaran diri sendiri
3. Melepaskan diri dari pikiran atau perasaan yang berobah-obah, membebaskan keinginan duniawi sehingga menemui jati dirinya yang murni atau asli.
Tiga hal tersebut diatas baru awal masuk ke alam meditasi, karena kelanjutan meditasi mengarah kepada sama sekali tidak lagi mempergunakan panca indera ( termasuk pikiran dan perasaan ) terutama ke arah murni mengalami kenyataan yang asli.
Perlu segera dicatat, bahwa pengalaman meditasi akan berbeda dari orang ke orang yang lain, karena pengalaman dalam bermeditasi banyak dipengaruhi oleh latar belakang temperamen, watak dan tingkat perkembangan spiritualnya serta tujuan meditasinya dengan kulit atau baju kebudayaan orang yang sedang melaksanakan meditasi.
Secara gebyah uyah (pada umumnya) orang yang melakukan meditasi yakin adanya alam lain selain yang dapat dijangkau oleh panca indera biasa. Oleh karena itu mungkin sekali lebih tepat jika cara-cara meditasi kita masukkan ke golongan seni dari pada ilmu. Cara dan hasil meditasi dari banyak pelaku olah batin dari berbagai agama besar maupun perorangan dari berbagai bangsa, banyak menghasilkan kemiripan-kemiripan yang hampir-hampir sama, tetapi lebih banyak mengandung perbedaan dari pribadi ke pribadi orang lain. Oleh karena itu kita dapat menghakimi hasil temuan orang yang bermeditasi, justru keabsahan meditasinya tergantung kepada hasilnya, umpamanya orang yang bersangkutan menjadi lebih bijaksana, lebih merasa dekat dengan Tuhan, merasa kesabarannya bertambah, mengetahui kesatuan alam dengan dirinya dan lain-lainnya.
Keadaan hasil yang demikian, sering tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh orang-orang ( masyarakat ) di sekitar diri orang tersebut karena tingkah-lakunya maupun ucapan-ucapannya serta pengabdiannya kepada manusia lain yang membutuhkan bantuannya, mencerminkan hasil meditasinya.
Cara-cara dan akibat bermeditasi.
Cara bermeditasi banyak sekali.
Ada yang memulai dengan tubuh, arti meditasi dengan tubuh adalah mempergunakan menyerahkan tubuh ke dalam situasi hening. Lakunya adalah dengan mempergunakan pernafasan, untuk mencapai keheningan, kita menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan teratur. Posisi tubuh carilah yang paling anda rasakan cocok / rileks, bisa duduk tegak, bisa berbaring dengan lurus dan rata. Bantuan untuk lebih khusuk jika anda perlukan, pergunakan wangi-wangian dan atau mantra, musik yang cocok dengan selera anda, harus ada keyakinan dalam diri anda, bahwa alam semesta ini terdiri dari energi dan cahaya yang tiada habis-habisnya. Keyakinan itu anda pergunakan ketika menarik dan mengeluarkan nafas secara teratur.
Ketika menarik nafas sesungguhnya menarik energi dan cahaya alam semesta yang akan mengharmoni dalam diri anda, tarik nafas tersebut harus dengan konsentrasi yang kuat. Ketika mengelurkan nafas dengan teratur juga, tubuh anda sesungguhnya didiamkan untuk beberapa saat. Jika dilakukan dengan sabar dan tekun serta teratur, manfaatnya tidak hanya untuk kesehatan tubuh saja tetapi juga ikut menumbuhkan rasa tenang.
Bermeditasi dengan usaha melihat cahaya alam semesta, yang dilakukan terus menerus secara teratur, akan dapat menumbuhkan ketenangan jiwa, karena perasaan-perasaan negatif seperti rasa kuatir atau takut, keinginan yang keras duniawi, benci dan sejenisnya akan sangat berkurang, bahkan dapat hilang sama sekali, yang hasil akhirnya tumbuh ketenangan. Meditasi ini harus juga dilakukan dengan pernafasan yang teratur.
Kesulitan yang paling berat dalam bermeditasi adalah “mengendalikan pikiran dengan pikiran“ artinya anda berusaha “ mengelola “ pikiran-pikiran anda, sampai mencapai keadaan “ Pikiran tidak ada “ dan anda tidak berpikir lagi, salah satu cara adalah “ mengosongkan pikiran “ dengan cara menfokuskan pikiran anda kepada suatu cita-cita, umpamanya cita-cita ingin menolong manusia manusia lain, cita-cita ingin manunggal dengan Tuhan. Cita-cita ingin berbakti kepada bangsa dan negara, cita-cita berdasarkan kasih sayang dan sejenis itu menjadi sumber fokus ketika hendak memasuki meditasi.
Secara fisik ada yang berusaha “ mengosongkan pikiran “ dengan memfokuskan kepada “ bunyi nafas diri sendiri “ ketika awal meditasi, atau ada juga yang menfokuskan kepada nyala lilin atau ujung hidung sendiri.
Jika proses meditasi yang dilukiskan tersebut diatas dapat anda lakukan dengan tepat, maka anda dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam pengertian spiritual, yang akibatnya pasti baik untuk diri anda sendiri, mungkin juga bermanfaat untuk manusia lain.
Sesuatu itu jangan dijadikan tujuan meditasi, karena hasil sesuatu itu adalah hasil proses meditasi, bukan tujuan meditasi.
Jika dalam proses tersebut pikiran anda belum dapat anda “ kuasai atau hilangkan “ janganlah putus asa atau berhenti, tetapi juga memaksakan diri secara keterlaluan. Pengembangan selanjutnya dari proses meditasi tersebut, anda sendiri yang akan menemukan dan meneruskannya, karena berciri sangat pribadi.
Untuk dapat berhasil anda sangat perlu memiliki motivasi yang cukup pekat dan dalam, sehingga dengan tiada terasa anda akan bisa khusuk dalam keheningan bermeditasi. Jika menemui sesuatu, apakah itu cahaya atau suara atau gambaran-gambaran, jangan berhenti, teruskan meditasi anda.
Pengalaman sesudah keadaan demikian, hanya andalah yang dapat mengetahui dan merasakannya, karena tiada kata kalimat dalam semua bahasa bumi yang dapat menerangkan secara gamblang. Dalam keadaan demikian anda tidak lagi merasa lapar, mengantuk bahkan tidak mengetahui apa-apa lagi, kecuali anda tersadar kembali. Biasanya intuisi anda akan lebih tajam sesudah mengalami proses meditasi yang demikian itu, dan mungkin pula memperoleh “ pengetahuan “ tentang alam semesta atau lainnya.
Di dalam serat Wulang Reh, karya “kasusastran” Jawa (dalam bentuk syair) yang ditulis oleh Kanjeng Sunan Paku Buwono IV, terdapat juga ajaran untuk hidup secara asketik, dengan usaha menuju kasampurnaning urip.
Pada gulangen ing kalbu ing sasmita amrih lantip aja pijer mangan nendra kaprawiran den kaesti pesunen sarira nira sudanen dhahar lan guling (Intinya, orang harus melatih kepekaan hati agar tajam menangkap gejala dan tanda-tanda. termasuk ajaran tak boleh mengumbar nafsu makan serta tidur).

Nur Muhammad

 
Ada sebahagian kepercayaan mengatakan Nur Muhammad lebih kurang begini: Muhammad itu cahayaku, aku Adam, Aku Muhammad, Aku Allah;
“Cahayaku pada Mata. Aku Adam, asalnya manusia dari kosong (suwung-jawa)”
“Aku Muhammad”, artinya asalnya dari Nur Muhammad, Terakhir “Aku Allah.”
Selanjutnya golongan tadi memutuskan adanya aku (ingsun-jawa), adanya nafas.
Tujuan dan pendapat diatas tadi umpama diteliti dengan jernih hasilnya tidak baik, karena Nur Muhammad itu tempatnya di mata, itu tidak sesuai dengan kenyataan, maka dari itu mata tidak bisa melihat jika tidak memiliki sifat Allah (Bashar), oleh karena sifat Bashar itu sifat-Nya Allah (Pangeran-jawa). Menurut keterangan dimuka tadi sifat Muhammad itu memiliki sifat lengkap (sifat 20). Jadi tidak benar kalau sifat 20 itu menyatu dimata. Menurut Hidayat Jati (Rangga Warsita) Muhammad itu selengkap begini; Nukat Gaib itu menjadi 2 bagian :
1. Nukat, artinya Benih (benih yang terjadi).
2. Gaib, artinya samar (tidak bisa dilihat oleh mata), tidak bisa diraba, sifatnya mutlak (abadi).
Nukat Gaib disebut Nur Muhammad, jika diteliti selanjutnya Wirid Hidayat Jati mengatakan bila Nur Muhammad itu cahaya yang terang benderang tidak ada bayangan cahaya (ingkang padang tanpa wayangan-jawa).
Kata terang artinya menerangai siapa yang kena sinarnya pasti merasakan sinarnya. Nyata kalau Nur Muhammad terang menyinari seluruh yang nyata atau wujud alam raya.
Karena tanpa bayangan jadi bukan cahaya lampu, memang tidak ada didunia ini. Apa sebab kata tanpa bayangan karena siapa saja, apa saja jika terkena cahaya pasti tembus, tembus artinya tidak putus karena terhalang benda apa saja, karena cahaya itu tanpa batas (meliputi). Jalan itu bisa menunjukan kepada jalan-Nya Dat yang wajib yang menyinari seluruh yang diciptakan. Pendek kata Ikhtikat (tujuan) Nur Muhammad atau cahaya yang suci, itu sama dengan Hakikatnya yang Maha Kuasa, sama dengan aku tidak melihat tetapi daya tarik menarik. Kata Nur Muhammad itu menurut ajaran agama yang mendapatkan adalah pujangga Al-Hallaj, mereka membenarkan bila kejadian semua yang diciptakan itu dari Hakekat-Muhammadiah. Wirid bahasa Jawa Nur Muhammad (cahaya yang terpuji), pujangga itupun berpendapat Nabi Muhammad terjadi dari 2 bagian, yaitu :
1. Muhammad, bentuk sifat Muhammad sendiri.
2. Muhammad, bentuk seluruh ilmu, agama, filsafat dan lain-lain, artinya pusat atau sumber segala ilmu.
Dari itu sifat Muhammad sama berdirinya Rasul, utusan Dat yang menyebar ilmu agama murni, tidak dicampuri agama apapun (ilmu-ilmu lain), an keterangannya dibawah ini :
1. Muhammad sama dengan manusia hidup.
2. Jiwa Muhammad sama dengan jiwanya manusia.
Yang menjadi penuntun agung Rasul, Nabi, Wali yang sudah Ma’rifat, yang sudah lepas dari godaan nafsu (keinginan). Jadi manusia itu sifat ujud pasti mati, sakit, rusak atau busuk. Kalau sifat Qadim Muhammad cahaya yang terpuji tetap meliputi Jagad raya, jadi sama dengan cahayaterang benderang tanpa bayangan. Dalil Al-qur’an surat Al-Qashash : 52 :
“Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab (Yahudi, Nasrani) sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu (Allah atau Muhammad) “
Keterangan tadi mengagungkan nama Muhammad, menurut pujangga Al-Hallaj, Nur Muhammad itu sumber dari segala yang ada di Jagad raya ini dan seisinya, jadi makhluk, manusia dan benda-benda itu hanya percikan dari cahaya Muhammad. Karena hanya percikan cahayanya Dat, sifat, asma, afhngal, itu disebut Widhatulwujud. Pendapat Al-Hallaj itu lalu disebut dengan pujangga Ibnu Arrabi tahun 1102 Masehi di tanah Andalusia. Sama dengan pendapatnya menerangkan kalau Nabi Adam, para Nabi-nabi utusan Allah dan lain-lain didunia terjadi dari percikan cahaya Nur Muhammad atau Hakikat Muhammad. Karena Nur Muhammad itu sama dengan Hakikatullah. Lalu keyakinan semua tadi keadaan satu (Sawiji-jawa) bisa pendapat tadi meluas di tanah Jawa antara abad 15 dan 16 Masehi. Dari silang pendapat orang itu kurang mendapat penerangan sudah berani mengikuti paham tadi, hanya berhenti sekedar tahu saja, tetapi sudah berani kepada umum, padahal pengetahuan tadi hanya Cuma bicara.
Rasa menyatu dengan-Nya (cahaya Illahi) tidak mudah jika tidak dijalani melalui Shalat Tauhid sampai ke At’tauhid tentu tidak bisa menerima keterangan-keterangan tadi, kalau salah bicara atau menerangkan mengakibatkan perkataan golongan lain mengatakan Kafir atau Kufur, menyatukan Allah atau menduakan Allah, jadi mengatakan Chaliq dan Makhluk itu dua, batinnya tidak menyetujui tentang Widhatulwujud (keadaan satu), makhluk itu bisa dilihat dengan mata tetapi Chaliq atau Dat yang tidak bisa dilihat atau dijangkau apapun.
Tetapi yang mempunyai sifat seperti Al-hallaj atau Ibnu Arrabi dan Syeh Siti Jenar itu; Ikhtikat Widhatulwujud, dihatinya dan amalannya sudah menyatakan bila Dat, Sifat, Asma, Afhngal, itu satu. Jadi tidak hanya tahu saja.
Keterangan Bab Anasir 4 macam seperti diatas keterangannya begini : pengikut agama kristen Allah itu atau Tuhan itu punya putra sama dengan Citra, bayangan Dat umpama matahari sinarnya memenuhi kolam, umpama itu ditekadkan sama dengan Nur Muhammad tidak seberapa beda, keterangannya begini :
1. Allah sama dengan sang Rama (Iswara-Sangsekerta);
2. Hakikatullah sama dengan Nur Muhammad;
3. Nur Muhammad sama dengan Citra;
4. Citra, Hakikatnya sama dengan Putra;
5. Sang Putra sama dengan Jiwa.
Jika diterangkan Nur Muhammad itu pusatnya kejadian dan menjadi wujud sifat hidup kita, Ikhtikat disebut aku (putra Allah). Putra (Citra) itu bayangannya Nur Muhammad, artinya putra bukan anak bisaa seperti bayangan yang diterima oleh Allah.
Karena sang Rama (Allah) itu tidak bisa dibayangkan (dilihat) dengan mata bayangannya pun tidak bisa dilihat. Sifat-sifat tadi dimiliki oleh manusia, sifat-sifat bisa dipergunakan untuk membuktikan yang tidak bisa dilihat tadi (terjangkau oleh akal pikiran). Dalam agama Budha disebut Nirwana (alam abadi), oleh karena tadi hanya nama dan kata-kata saja, jadi salah mengaku kuasa semua itu salah. Hakikatnya tidak bisa berdaya apa-apa kalau menyinari pada sifat-sifat yang tidak lengkap, tetapi bagi manusia bekerjanya seperti yang memiliki sifat Hakikat.
Oleh karena yang memiliki Hakikat itu hanya untuk satu gambaran (contoh); matahari dilangit menyinari kekolam isi air, jadi sikolam tidak memiliki sinar, yang memiliki tentu matahari.
Keterangan tadi Muhammad itu Hakikatnya Dat dan Dat itu lengkap tidak berubah-ubah dan wajib adanya, lalu penganut yang mengatakan Muhammad itu cahayaku yang tempatnya dimata tidak bisa diterima. Untuk menutup keterangan tentang Muhammad penting menjadi peringatan, karena sifat Muhammad dan Rasul, dan bisa mengatakan Rasul, harus diamalkan (dikerjakan) karena sifat 20 adalah sifat-sifat-Nya Allah yang tanpa batas, cahaya tanpa batas;
“Orang yang mempunyai kemauan itu kemauan Allah”
“Orang yang berbicara itu bicaranya Allah”
“Orang yang berbuat itu berbuatnya Allah.”
Karena itu orang yang telah menjadi Rasul, Nabi, Wali, Mukmin Haz (yang sudah Ma’rifat), orang yang sudah dibuka hatinya oleh Allah yang tidak pernah merasakan apa-apa yang dibicarakan atau yang dikerjakan, karena sudah pasrah (menurut kehendak-Nya).
Jadi tandanya siapa saja mengaku dirinya berkuasa, pintar, bayak ilmunya, kebal, bisa menghilang dan kesayangan Allah yang sangat mengherankan itu bukan utusan Allah, melainkan utusan nafsu (syetan), seperti Dalil Qur’an surat At-Takwir : 29 ;
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam”
Maksudnya jelas sekali, umpama bisa At’tauhid (menyatu dengan-Nya) dengan Dat yang Maha Suci, seperti ayat diatas apa yang kita mau itu kemauan Allah, itu semua melewati mulut, telinga, yang menadi perantaranya Allah bagi orang yang sudah mencapai Ma’rifatullah