Assalaamu 'alaikum Wr.Wb. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.(QS.108:1) Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.(QS. 108:2) Sesungguhnya orang-orang yang membeci kamu dialah yang terputus.(QS.108:3) Daripada menularkan kebingungan mengenai makna Al-Quran, barangkali lebih baik saya menuliskan apa yang saya pahami berdasarkan tulisan Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul "Tafsir AlQuran - Tafsir atas Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Wahyu" terbitan Pustaka Hidayah. Buku ini memang sedang saya baca. Barangkali dengan memahami surat-surat pendek yang sering kita baca dalam Sholat, kita mampu menghadirkan suasana yang pas dengan bacaan yang sedang kita baca kan Pak Sunarman juga menghendaki agar kita memvisualisasikan sesuatu dalam sholat kita sesuai dengan yang sedang kita baca :-). Sekalian juga karena barusan ada yang bertanya (via japri) tentang kelanjutan keturunan Rasulullah SAAW. Tulisan ini tidak persis dengan buku aslinya melainkan hanya saya ambil tuliskan kembali dengan bahasa saya sendiri bagian-bagian yang paling menarik menurut saya. Menurut Quraish Shihab, surat Al-Kautsar ini diturunkan di Mekkah dan merupakan surat ke-14 dalam turunnya wahyu serta surat ke-108 dalam urutan mushaf. "Al-Kautsar" menurut arti kata berasal dari akar kata yang sama dengan "Katsir" yang berarti "banyak". Jadi Al-Kautsar berarti sesuatu nikmat yang banyak. Quraish Shihab mengemukakan bahwa Ulama berbeda pendapat dalam mengartikan "Al-Kautsar" pada surat ini: Pendapat 1. Sebagian berpegang pada hadist nabi dari Anas bin Malik (Muslim dan Ahmad) yang menceritakan "Al-Kautsar" sebagai sebuah nama telaga yang ada di surga yang dianugerahkan oleh Allah kepada Nabi SAAW. Pendapat 2. Sebagian lagi berpegang sejarah pada hadist lainnya mengenai ejekan "Abtar" yang berarti "terputus keturunan". Sehingga Al-Kautsar berarti Allah menganugerahkan keturunan yang banyak kepada Rasulullah. Tafsir ini dikutip oleh Suyuthi dalam bukunya Asbab Annuzul serta Addur Al-Mantsur serta pakar tafsir lainnya seperti Al-Alusy, Al-Qasimy, Al-Jamal, Abu Hayyan dll. Serta juga oleh Muhammad Abduh dan Thabathabai. Pendapat ini juga merupakan pendapat yang paling banyak dipercaya oleh ulama tafsir. Menurut Quraish Shihab, hadist dari Anas bin Malik (Muslim dan Ahmad) tentang Al-Kautsar ini, ditolak oleh Muhammad Abduh sebagai penjelasan terhadap surat Al-Kautsar. Pendapat 3. Sebagian lagi menganggap bahwa Al-Kautsar berarti keduanya yaitu Nikmat Allah yang banyak yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAAW. Salah satunya berupa keturunan yang banyak serta telaga di surga serta nikmat-nikmat lainnya. Saya cuman akan mengutipkan detail pendapat bahwa Al-Kautsar sebagai Allah memberikan nikmat kepada Nabi SAAW berupa keturunan yang sangat banyak. Dikatakan dalam buku tersebut bahwa "Jika riwayat dari berbagai pakar tafsir ini diterima ini maka itu berarti AlQuran telah menggarisbawahi sejak dini tentang akan berlanjutnya keturunan Nabi Muhammad SAAW, dan bakal banyak dan tersebarnya mereka itu". Dikisahkan dalam sejarah, bahwa setelah putera nabi yang terakhir meninggal sebelum sempat memiliki keturunan, sedangkan saat itu nabi serta Khadijah dalam usia yang telah cukup tua dan Khadijah sedang mengandung. Semua orang menunggu apakah Khadijah akan memberikan seorang anak lelaki atau perempuan. Ketika ternyata Khadijah melahirkan seorang puteri (yang kemudian diberi nama Fatimah Az-Zahra) maka orang-orang Quraish bersorak dan mengatakan bahwa Muhammad "Abtar". "Abtar" adalah ejekan yang diberikan kepada orang yang terputus keturunannya. Allah kemudian menurunkan wahyu kepada Muhammad SAAW berupa surat Al-Kautsar ini bahwa Allah sesungguhnya telah memberikan nikmat yang banyak dengan kelahiran Fatimah tersebut. Bahwa Rasulullah SAAW tidaklah "Abtar" bahkan dari rahim Fatimah akan lahir keturunan yang banyak. Selanjutnya Rasulullah diperintahkan untuk bersholat dan berkurban (aqiqah sebagai wujud rasa syukurnya). Dan pada ayat ketiga disebutkan bahwa musuh-musuh Rasulullah yang mengejek itulah yang kemudian diejek oleh Al-Quran sebagai "Abtar". Surat ini dimulai dengan kata "Inna" yang menunjukkan bahwa berita yang akan diungkapkan selanjutnya adalah sebuah berita yang besar yang boleh jadi lawan bicara atau pendengarnya meragukan kebenarannya. Quraish Shihab juga mengutip pendapat lainnya bahwa penggunaan kata "kepadamu" menunjukkan bahwa anugerah Allah tsb (berupa keturunan yang banyak) tidak terkait dengan kenabian melainkan merupakan pemberian Allah kepada pribadi Nabi Muhammad SAAW yang dikasihi-Nya. Dalam buku tersebut juga dikemukakan beberapa argumen yang mendukung bahwa dhurriyah Rasulullah memang dilanjutkan melalui rahim Fatimah dan bukan melalui anak lelakinya. Diantaranya bahwa Alquran menganggap Isa AS sebagai dhurriyah Ibrahim meskipun lahir dari Maryam (seorang perempuan keturunan Ibrahim) dalam Al-An'am 84-85 Juga banyak hadist yang mengutarakan bahwa Rasulullah memanggil Hasan-Husein sebagai "anakku". Sejarah kemudian membuktikan bahwa dari rahim Fatimah kemudian Rasulullah memperoleh 2 orang putera yang sangat dicintai beliau yaitu Hasan dan Husein Kemudian setelah peristiwa Karbala maka satu-satunya anak lelaki yang tersisa dari keturunan Husein yaitu Ali Awsath yang bergelar "Zainal Abidin" atau "Assajad" kemudian meneruskan keturunan Nabi. Demikian juga keturunan dari Hasan. Husein sendiri tercatat memiliki 6 anak lelaki, dan hanya 1 yang selamat setelah Karbala. Sedangkan Hasan bin Ali memiliki 11 anak lelaki, beberapa diantaranya meneruskan keturunan. Hingga saat ini -Alhamdulillah-- ada banyak sekali dhurriyah Nabi dari Fatimah terutama via Ali Zainal Abidin Assajjad bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan kemudian berserak di seluruh muka Bumi. Bahkan menurut Quraish Shihab, dhurriyah nabi ini begitu banyaknya dibandingkan keturunan manusia lainnya. Wassalaamu 'alaikum Wr. Wb.
Jumat, 10 Juni 2011
[Tasawuf] Tafsir surat Al-Kautsar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar